Sabtu, 30 April 2011

Kesalahan CLM Hempel

Kelemahan dari The covering law model adalah ia berangkat dari metode silogisme yang hanya menjamin kebenaran dari struktur kalimat dan juga terkadang bertentangan dengan fakta yang ada. Selain itu penilaiannya juga berdasarkan analisa penelitian yang digeneralisir. Semisal seseorang tidak akan gemuk di karenakan pola diet. Hal ini sudah digeneralisir terlebih dahulu dalam jumlah penelitian yang banyak, akan tetapi banyaknya penelitian itu tidak dapat dijadikan statement yang pasti bahwa diet memang mencegah kegemukan. Contoh lain, semisal ada seorang laki-laki yang bernama John dalam sebuah rumah sakit yang dipenuhi oleh wanita hamil, ia meminta pil KB secara rutin terhadap seorang dokter, sedangkan orang yang meminta pil KB secara rutin tidak akan hamil, oleh karena itu John tidak hamil.

General Laws = orang yang meminta pil KB secara rutin +

Particular Fact =John yang meminta pil KB dalam rumah sakit =

Phenomena that Explained = maka John tidak hamil

Hal ini tentu sangat tidak benar menurut hukum kausalitas, penyebab John tidak hamil bukan karena ia menggunakan pil KB secara rutin, akan tetapi John adalah seorang pria, seorang pria sudah barang pasti tidak akan hamil.

Oleh karena itu banyak dari para filsuf yang lebih memilih hukum kausalitas di banding The covering law model yang mempunyai analisa belum pasti, dikarenakan The covering law model hanya menjamin kebenaran dari struktur kalimat dan juga terkadang bertentangan dengan fakta yang ada semisal seorang pria tidak mungkin hamil. Seperti itulah kelemahan The covering law model. Maka dari itu ia dinamakan “covering” atau menutup, yakni statement yang ada jika mengalami anomali dapat ditutup dengan statement yang lain.

Sumber:
  • http://kemalsani.community.undip.ac.id/author/kemal99/ 

Penemuan yang tak disengaja

Anda mungkin sudah mengenal Alexander Fleming, ilmuwan Skotlandia yang mengadakan penelitian terhadap bakteri yang dilemahkan, yang disebut staphylococci atau stafilokokus. Kejadian yang sebenarnya adalah ketika dia kembali dari liburan dalam 1928, ia menemukan salah satu cawan percobaannya telah ditumbuhi jamur, sehingga membuatnya kesal dan melemparkannya. Pada waktu itu ia belum menyadari bahwa kemudian bakteri stafilokokus tidak mampu hidup di lingkungan yang ditumbuhi jamur fungal.

Setelah Fleming meneliti kembali dan mendapatkan bahwa jamur bisa menghambat pertumbuhan bakteri, dia kemudian menerbitkan penemuannya tersebut namun tidak banyak mendapat perhatian. Kemudian di tahun 1945 setelah riset lebih lanjut dilakukan oleh beberapa para ilmuwan lain, maka baru diyakini bahwa penisilin bisa dihasilkan dalam skala industri, sehingga hal ini memberi jalan untuk pengobatan infeksi atau peradangan oleh bakteri hingga saat ini.
Saat Perang Dunia II, penisilin diberikan pada tindakan amputasi pasukan sekutu, menyelamatkan 12-15% nyawa. Ketersediaan penisilin masih sangat terbatas karena kesulitan untuk memroduksinya secara masal, dan kecepatan ginjal yang menghasilkan sisa penisilin yang tidak sempat digunakan tubuh. Saat itu, pengumpulan kembali penisilin dari air seni pasien merupakan prosedur yang bisa. Penisilin tersebut akan digunakan kembali.

Penggunaan kembali penisilin tersebut bukanlah jalan akhir yang baik. Hal ini membuat para peneliti mencari jalan lain untuk memperlambat sekresi penisilin. Mereka berharap dapat menemukan molekul yang dapat menyaingi penisilin untuk transporter asam organik. Transportter tersebut berfungsi dalam sekresi penisilin, maka diperkirakan transporter akan membawa molekul penghambat sehingga penisilin akan lebih lama pada tubuh. Sebuah agen probenesid akhirnya dibuktikan dapat menghambat. Probenesid akan bersaing dan menghambat sekresi penisilin. Penislin akhirnya dapat bekerja lama di tubuh. Teknik produksi penisilin secara masal pun akhirnya dapat diatasi.

Struktur kimiawi penisilin diketahui oleh Dorothy Crowfoot Hodgkin pada awal 1940an. Penemuan ini menjadikan penisilin dapat dibuat secara sintetik. Sebuah tim dari Oxford menemukan metode produksi massal penisilin. Tim yang dipimpin Howard Walter Florey itu mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang Kedokteran atau Fisiologi pada 1945. Saat itu, Penisilin menjadi antibiotika yang banyak digunakan dan masih digunakan untuk beberapa infeksi bakteri Gram positif.


Sumber:
  • Sumber: http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=79227
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Penisilin

Rabu, 20 April 2011

Joseph Swan - Penemu Lampu Pertama

Banyak orang mengira Thomas Alva Edison merupakan penemu lampu pertama, namun nyatanya, ada seorang pria yang menemukannya jauh lebih cepat dari Thomas Alva Edison, yaitu Joseph Swan.

Joseph Swan adalah seorang ahli fisika dan kimia yang berasal dari Inggris. The Lit and Phil lecture theatre di Newcastle adalah bangunan publik pertama yang diterangi lampu listrik selama kuliah oleh Swan pada tanggal 20 Oktober 1880. Pada tahun 1850 Swan mulai bekerja pada sebuah bola lampu menggunakan filamen kertas dikarbonasi dalam bola kaca evakuasi. Pada 1860, ia mampu menunjukkan perangkat kerja, dan memperoleh hak paten Inggris yang meliputi sebagian vakum, karbon filamen lampu pijar. Namun kurangnya vakum yang baik dan sumber listrik yang memadai mengakibatkan bola lampu tidak efisien dengan umur hidup yang pendek.
Lima belas tahun kemudian, pada tahun 1875, Joseph Swan kembali mencoba menciptakan bola lampunya dengan vakum yang lebih baik, dan benang berkarbonisasi sebagai filamen. Namun, filamennya memiliki ketahanan yang rendah, sehingga perlu kabel tembaga yang berat untuk memasok itu. Swan menerima paten Inggris untuk perangkatnya pada tahun 1878, sekitar setahun sebelum Thomas Alva Edison. Swan telah melaporkan keberhasilan kepada Newcastle Chemical Society dan pada kuliah di Sunderland Technical College Februari 1879, ia memperlihatkan sebuah lampu kerja.
Di Amerika, Thomas Alva Edison telah bekerja dengan salinan dari bola lampu yang dipatenkan oleh Swan, dan mencoba untuk membuat mereka lebih efisien. Edison mendapat hak paten di Amerika untuk salinan cukup langsung dari cahaya Swan, dan mulai kampanye iklan yang menyatakan bahwa ia adalah penemu nyata. Swan, sepakat bahwa Edison bisa menjual lampu di Amerika sementara ia mempertahankan hak-hak di Inggris.

Sumber:  http://en.wikipedia.org/wiki/Sir_Joseph_Wilson_Swan

Materi Bumi

1. Kerak Bumi
    Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari permukaan bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km. Wujud lapisan ini merupakan materi padat. Dalam kerak bumi ini, dibagi lagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan granitis dan lapisan basaltika
    •  Lapisan Granitis
                     Lapisan Granitis merupakan lapisan terluar dari kerak bumi dan kebanyak terdiri dari batuan granit. Lapisan ini menempati lapisan yang paling atas. Lapisan ini tidak diketemukan di semua tempat dan pada umumnya di dasar laut, kita tidak bisa menjumpai lapisan Granitis.
    • Lapisan Basaltika 
                    Lapisan Basaltis berada di bawah lapisan Granitis, kebanyakan terdiri dari lapisan batuan Basalt yang bersifat basa dengan densitas yang lebih besar.


2. Selimut
    Lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Pada umumnya dibagi atas 3 lapisan, yaitu lapisan Litosfer, Astenosfer, dan Mesosfer.
    •  Litosfer 
                     Lithosfer berasal dari kata lithos yang berarti batu dan fera berarti sekeliling. Berdasarkan pengertian itu, maka litosfer berati lapisan paling luar dari selimut yang didominasi oleh batuan. Letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi materi yang berwujud padat dengan tebal sekitar 50 100 km. Bersama sama dengan kerak bumi sering pula disebut lempeng lithosfir yang mengapung di atas materi yang agak kental yaitu astenosfer.
    • Astenosfer
                     Lapisan ini berada di bawah litosfer dengan wujud agak kental dengan tebal sekitar 100 400 km. Para pakar menduga mungkin lapisan ini sebagai tempat formasi magma (magma induk). Dan pada lapisan ini pula sintesa batuan dan mineral dibentuk. Karena wujudnya tidak padat, maka massa yang ada di atasnya dapat bergerak.
    • Mesosfer
                    Wujudnya padat dengan tebal sekitar 2.400 2.750 km terletak di bawah Astenosfer. Materi penyusun lapisan ini jauh lebih berat, kemungkinan berupa mineral Periodotit dan Pallasit (campuran mineral batuan basa dan besi) dengan densitas sekitar 3,0 di bagian atas sampai 8,0 di bagian bawah. Pada perbatasan ke inti bumi, terdapat lapisan transisi yang disebut "Gutenberg Wiechert discontinuety layer" yang biasanya dijumpai pada kedalaman 2.898 km.


3. Inti
  • Inti Luar 
          Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
  • Inti Dalam  
          Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C


Sumber:
  • http://serumpun-web.blogspot.com/2011/01/susunan-materi-bumi.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi 

Selasa, 19 April 2011

Penyusun Dunia

Thales adalah seorang filsuf yang mengawali filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Thales memiliki pemikiran yang berbeda dengan pemikiran orang-orang yang berada di masa nya. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir secara mitos dalam menjelaskan segala sesuatu. Thales mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Sebab itu juga, Thales dianggap sebagai perintis filsafat alam.
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi dasar dari segala-galanya di alam semesta. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua mahluk hidup memerlukan air untuk hidup. Menurut Thales, berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab- sebab lain, air mampu tampil dalam segala bentuk.

Tentu kita yang sudah hidup beratus-ratus tahun setelah Thales tahu bahwa hal tersebut tidak benar, namun sangat menarik memperhatikan bagaimana para filsuf-filsus Yunani ini menemukan penyusun dunia kita.

Anaximenes merupakan murid dari Thales, ia pun juga sama seperti Thales yang meyakini bahwa ada prinsip khusus yang menjadi dasar dari segala sesuatu. Jika menurut Thales air adalah prinsip dasar sesuatu, Anaximenes menganggap bahwa udaralah prinsip dasar bagi semua hal. Dalam prinsip Thales, terjadi suatu keanehan bahwa tidak mungkin air mengandung api, bukan? Namun menurut Anaximenes, udara dapat ditemui dalam setiap hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Menurut Anaximenes, udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain. Dimana perubahan-perubahan tersebut terproses dengan prinsip 'pemadatan-pengenceran'. Jika udara menjadi semakin padat, maka akan muncil angin, air, tanah, dan batu. Sebaliknya, jika udara mengencer, maka timbullah api.

Kedua filsuf yang saya ceritakan di atas setuju akan satu hal, yaitu segalanya tersusun dari satu prinsip dasar. Namun ada seorang filsuf bernama Empedocles yang menentang teori tersebut. Menurut Empedocles, prinsp dasar tersebut bukan satu, melainkan empat, yang disebut empedocles sebagai 'akar'. Empat akar tersebut adalah Air, Api, Tanah, dan Udara. Semua proses alam disebabkan oleh menyatu atau terpisahnya keempat unsur ini. Semua benda merupakan campuran dari empat unsur ini, namun komposisinya tiap benda berbeda-beda, dan saat benda ini mati, mereka akan terurai menjadi empat unsur ini lagi. Prinsip ini dapat digambarkan dengan analogi sebagai berikut, Pelukis tidak dapat membuat banyak warna dari satu warna merah saja, namun jika ia memiliki warna biru, kuning, merah, dan hitam, maka ia dapat membuat berbagai macam warna lainnya dengan komposisi warna yang berbeda-beda.


Sumber:
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Empedokles
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Anaximenes
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Thales
  • Buku Dunia Sophie karya Jostein Gaarde